Sunday, April 18, 2021

Contoh makalah Lomba Pemuda Pelopor tingkat kabupaten bidang pendidikan

 

LOMBA PEMUDA PELOPOR

“RUMAH SAREH”

 

 

 

 

 

 

 

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk

Mengikuti Lomba Pemuda Pelopor

Tingkat Kabupaten Purbalingga

 

 

Oleh:

SAREH SISWO SETYO WIBOWO

 

 

BEDAGAS-PURBALINGGA

INDONESIA

2018

A.  GAMBARAN UMUM PEMUDA PELOPOR

Sareh Siswo Setyo Wibowo, M.Pd. adalah anak pertama dari pasangan H. Sutarso, S.Sos. dan Hj. Romliyah, S.Pd.AUD. Lahir di Desa Bedagas Rt 12 Rw 06 Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga. Tepatnya pada hari Rabu Pahing tanggal 28 April 1993. Beliau memiliki seorang adik perempuan yang bernama Sareh Hening Kusumaningtyas.

Riwayat pendidikannya dari TK Aisyiyah Bedagas, SDN 1 Bedagas (2005), SMPN 1 Pengadegan (2008), SMA Takhassus Al Qur’an Klibeber Wonosobo (2011), IAIN Purwokerto Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (2015). Pada tahun 2018 beliau sudah selesai menempuh pendidikan di Pascasarjana IAIN Purwokerto program studi Pendidikan Agama Islam dan diwisuda dengan predikat sangat memuaskan

Riwayat pekerjaannya yaitu semenjak semester 3 mulai mengajar di TPQ dengan bergabung dalam Program Maha Santri. Setelah memperoleh gelar sarjananya, kemudian bekerja di SD IT Annida Sokaraja (2015/2016). Disana beliau mengajar Pendidikan Agama Islam. Kemudian beliau mencoba untuk mencari pengalaman dengan mengabdi di SMK Muhammadiyah 3 Purbalingga dengan mengajar Bahasa Arab, Qur’an, dan Ibadah (2016-2017). Sedangkan pada tahun ini beliau mengajar Pendidikan Agama Islan dan Budi Pekerti di SMK N 1 Kaligondang.

Motto hidupnya adalah “Aku Meneng Aku Pitik”. Agar menjadi orang baik itu mudah. Hanya tinggal diam, maka kamu akan disangka orang baik. Akan tetapi menjadi orang bermanfaat itu butuh perjuangan dan pengorbanan. Sehingga menurut pemikiran Sareh yang sudah lebih maju, diam itu bahkan bukanlah kebaikan melainkan hinaan “pitik”. Apabila ada kesalahan dalam bertindak itu adalah proses. Apabila gagal maka asalkan bangkit dan berjuang lagi maka itu bukanlah kegagalan melainkan kesuksesan yang tertunda. Mari menjadi manusia terbaik dengan banyak memberi manfaat bagi orang lain!

B.  DATA PRIBADI PEMUDA PELOPOR

Nama                             : Sareh Siswo Setyo Wibowo

Jenis Kelamin                : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir     : Purbalingga, 28 April 1993

Kewarganegaraan          : Indonesia

Status Perkawinan         : Belum Kawin

Tinggi, berat badan        : 165 cm, 54 g

Kesehatan                      : Sangat Baik

Agama                           : Islam

Alamat Lengkap            : Desa Bedagas RT 12/ RW 06 Pengadegan

Telpon/ HP                    : 089685734412

e-mail                             : professor.s3w@gmail.com

Latar Belakang Pendidikan

 

Formal

1999-2005         : SD NEGERI 1 BEDAGAS

2005-2008         : SMP NEGERI 1 PENGADEGAN

2008-2011         : SMA TAKHASSUS AL-QUR’AN WONOSOBO

2011-2015         : S1 TARBIYAH PAI IAIN PURWOKERTO

2015-2018         : S2 TARBIYAH PAI IAIN PURWOKERTO

 

Non Formal

2008-2011         : Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Kalibeber Wonosobo

2013                   : Pelatihan Bahasa Arab Metode Tamyiz

2018                   : Pelatihan Bahasa Arab Metode Al Lubab

 

Prestasi

Penemu cara belajar ilmu tajwid dengan metode PITIK

Penemu cara belajar Bahasa Arab untuk pemula

 

 

C.  VISI-MISI PEMUDA PELOPOR

Visi:

Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang bermoral serta berwawasan Global

Misi:

1.      Meningkatkan wawasan dan kreatifitas budaya melalui metode bimbingan yang menyenangkan

2.      Meningkatkan efektifitas dan kulaitas pembelajaran bahasa dengan pembelajaran yang menarik sesuai karakter anak

3.      Menciptakan lingkungan belajar yang nyaman demi efiktifitas kegiatan pembelajaran

4.      Menumbuhkembangkan semangat berprestasi sehingga saling berlomba dalam kebaikan

5.      Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap agama yang dianut sehingga menjadi iman yang bermoral

 

D.  GAMBARAN UMUM BIDANG KEPELOPORAN

Desa Bedagas adalah sebuah desa di Kecamatan Pengadegan yang sekarang terkenal dengan tempat rekreasi daur ulang atau pengolahan sampah di Purbalingga. Desa ini memiliki masyarakat yang kebanyakan pekerjaan sehari harinya adalah bertani atau buruh. Masih belum banyak masyarakat desa ini yang menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi.

Sebagian besar generasi muda penerus bangsa di desa ini hanya sekolah formal sampai SMP saja kemudian bekerja apa adanya. Akan tetapi karena kualitas SDM yang belum maksimal sehingga pekerjaan yang digeluti kurang memberikan dampak maksimal kepada ekonomi keluarga. Padahal jika memiliki kemampuan terbatas namun bisa menggunakan bahasa asing dengan bagus semua ini bisa dirubah.

Oleh karena inilah Sareh yang sudah lulus dari s2 merasa perlu menyadarkan masyarakat desanya agar mereka mempelajari bahasa asing khususnya bahasa Arab dan bahasa Inggris. Karena kedua bahasa ini adalah bahasa internasional yang sangat dibutuhkan ketika seseorang ingin menyerap ilmu dari sumber utama, mendapatkan beasiswa, melanjutkan sekolah s2, atau bekerja di luar negeri dengan gaji tinggi. Akhirnya dibutalah sebuah pelatihan bahasa asing dengan nama Rumah Sareh.

E.  SEJARAH KEPELOPORAN

Rumah Sareh sudah ada sejak 28 April 2017 bertepatan dengan ulang tahun Sareh yang ke 24. Awalnya itu karena Rumah Sareh dekat dengan Madrasah Diniyah yang mengajarkan Bahasa Arab untuk santrinya, tetapi Ustadzah yang mengampu kurang maksimal dalam pembelajarannya. Sareh yang saat itu sedang menempuh pendidikan S2 merasa terpanggil untuk menularkan ilmu yang diperolehnya dari IAIN Purwokerto.

 Kegiatan ini pada awalnnya dilaksanakan diteras rumah yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa untuk pembelajaran bahasa. Pada awal kemunculannya Rumah Sareh hanya mengajarkan Bahasa Arab saja. Sedangkan waktu pelaksaannya adalah setiap hari Minggu saja pada pukul 15.00-14.30 WIB. Seiring berjalannya waktu Rumah Sareh sekarang diadakan padahari Sabtu dan Minggu. Sedangkan materinya adalah Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Kemudian berkaitan dengan tempat, sekarang Rumah Sareh sudah direnovasi. Sebelah kiri rumah sudah disetting untuk pembelajaran bahasa asing.

Sasaran peserta Rumah Sareh memang anak yang masih sekolah di SD atau sederajat. Hal ini dikarenakan bahwasannya pembelajaran bahasa yang dilaksanakan sedini mungkin akan membuat anak menggunakan bahasa asing yang sudah dipelajari yang menjadikan mereka mahir dengan sendirinya. Selain itu juga masa anak adalah masa golden age. Pada masa ini anak sedang mengalami perkembangan otak yang sangat maju, selain itu juga mereka belum banyak mengahabiskan waktunya untuk melaksanakan kegiatan lain sehingga ini adalah kesempatan untuk membiasakan berbahasa asing.

F.   HASIL KEPELOPORAN

Semenjak awal kemunculannya Rumah Sareh sudah mendapatkan apresiasi bagus. Karena kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan prinsip PAIKEM (Pembelajaran Aktiv Infofatif Kreatif Efektif dan menyenangkan). Kosakata sebagai unjung tombak berbahasa dapat dihafalkan, dipahami, dan dipraktekan hanya dalam waktu sehari. Ini semua karena cara menghafalkannya dibuat menyenangkan baik dengan permainan ataupun nyanyian. Sehingga anak yang mengikuti merasa senang dan tanpa disadari sudah mengetahui banyak kosa kata.

Selain itu dalam penerapan penggunaan kosakata,  Rumah Sareh juga sembari mengajarkan akhlak dengan cara menyusun contoh kata yang akan membuat anak menjadi tersadar untuk melakukan hal baik. Misalnya saja saat membahas tentang cita-cita, maka tidak boleh ada cita-cita yang nanti bertujuan untuk uang semata. Dalam pembahasan cita-cita harus termuat nilai kebaikan atau kemanfaatan bagi sesama. Rumah Sareh berkeyakinan dengan cara seperti ini akan menjadikan anak berkarakter dan bermoral

 

G. TANTANGAN KEPELOPORAN

Rumah Sareh yang sudah berjalan setahun lebih ini sebenarnya hanyalah langkah awal Sareh dalam mengabdikan dirinya ke kampung halaman tercintanya lewat jalur pendidikan. Sareh sendiri selalu bercita-cita ingin mengembangkan Rumah Sareh hingga menjadikan desa Bedagas ini sebagai kampung Inggris atau kampung Arab yang ada di Purbalingga. Sehingga jika hal itu diwujudkan maka masyarakat desa Bedagas akan bertambah kualitas SDMnya, perekonomiannya akan semakin membaik, dan Kabupapten Purbalingga akan terkenal dengan prestasinya.

 

H.  HAMBATAN KEPELOPORAN

Setiap orang yang memiliki mimpi besar pastilah juga memiliki hambatan yang besar. Hambatan dari Rumah Sareh sendiri bisa dikelompokan menjadi dua, yaitu:

1.    Hambatan dari dalam (Intern)

a.    Sumber Daya Pengajar

Hingga sampai saat ini Sareh masih berjuang sendiri. Hal ini dikarenakan tidak adanya relawan yang siap bekerja sama mengamalkan ilmu yang telah dimilikinya. Sedangkan Sareh sendiri adalah lulusan Peendidikan Agama Islam sehingga jika dilihat dari basicnya masih kurang relevan apalagi ketika belajar bahasa Inggris

b.    Fasilitas/Ekonomi

Tidak bisa dipungkiri bahwa pembelajaran bahasa itu membutuhkan banyak media yang tentunya tidak gratis. Sedangkan Sareh sebagai Guru Tidak Tetap di SMK N 1 Kaligondang tentunya akan sulit jika harus memenuhi kebutuhan Rumah Sareh sendiri

c.    Waktu

Pembelajaran yang dilakukan di Rumah Sareh hanya sekitar 1,5 Jam. Ini cukup efektif untuk mengenalkan kosa kata cara menghafal dan memahaminya. Akan tetapi butuh waktu lebih agar anak bisa dipantau hingga waktu untuk mempraktikannya

2.    Hambatan dari luar (Eksteren)

a.    Masyarakat Sekitar

Meskipun banyak respon yang positif sejak berdirinya Rumah Sareh, akan tetapi masih ada juga suara sumbang yang mengatakan bahwa pembelajaran bahasa asing hanya akan membuat anak semakin pusing. Apalagi sampai bermimpi menjadikan Desa Bedagas yang dari pusat kota saja setengah jam berubah menjadi kampung Inggris atau Arab adalah suatu isapan jempol belaka. Belum lagi ada yang sampai melarang anaknya mengikuti Rumah Sareh karena hanya akan menghabiskan waktu tanpa bermanfaat.

b.    Teman Sebaya

Waktu pembelajaran yang sore hari apalagi di akhir pekan membuat peserta didik yang memiliki semangat nanggung menjadi goyah dan bisa tertular teman sebayanya untuk bermain. Peserta didik yang masuknya tidak teratur akan mengganggu penyampaian materi kepada peserta didik yang lain.

 

 

I.     LAMPIRAN

Gambar 1. Peserta didik Rumah Sareh

Gambar 2. Ruang belajar Rumah Sareh

Gambar 3. Pembelajaran Kosakata di Rumah Sareh

Gambar 4. Pembelajaran dengan musik di Rumah Sareh

Gambar 5. Percakapan bahasa asing di Rumah Sareh

Gambar 6. Belajar sambil bermain di Rumah Sareh

Gambar 7. Belajar dengan tepuk di Rumah Sareh

Gambar 8. Belajar dengan prinsip PAIKEM

 

No comments:

Post a Comment