"Universitas terbaik itu hanya akan menjadi almamatermu setelah lulus. Tapi jurusan yang kamu ambil, akan menjadi temanmu sampai mati"
Banyak dari kita yg berkeinginan besar untuk bisa masuk universitas ternama atau negri. Tapi saat kita gagal mewujudkannya, yang ada malah memilih untuk tidak kuliah atau nunda kuliah nyoba tahun depan lagi.
Saat kegagalan itu pula, kita patah dan kecewa karena tidak bisa masuk PTN yg diinginkan.Oleh beberapa alasan, ada yg mungkin karena gagal mewujudkan apa yg orangtua inginkan atau gengsi kuliah di swasta.
Emang kenapa kalau kuliah di swasta?
Di dunia perkuliahan, saya menyadari masyarakat kita itu tumbuh dengan stigma gengsi. Anak akan dianggap hebat kalau masuk univ negri(PTN), keterima beasiswa, IPK cumlaude, lulus maksimal empat tahun, dan sederet omong kosong lainnya.
Ketika pemilihan jurusan sebelum masuk dunia kampus, anak akan disuruh memilih —bahkan ga jarang orangtua yang malah membuat pilihan sendiri mengenai jurusan anaknya. Jurusan yang prestisius. Jurusan yang kalau diobrolin, nanti sekampung bakal ngiri. That's bulshit. Petaka kalo lu ngga tau tujuan dan asal iyain kemauan kata orang —mau orang tua lu sekalipun. Padahal ini kan hidup lu, lu berhak nentuin lu mau jurusan apa.
Oke anggaplah lu masuk univ ternama atau negri dengan jurusan yang masuknya aja susah. Bangga pasti. Seneng apalagi. Lu menjalani tahun demi tahun dengan lancar jaya. Jadi bahan obrolan setiap kali kumpul keluarga.Semua orang mengelukan lu adalah yang terbaik —di keluarga besar.
Kemudian lu lulus. Welcome to the jungle!
Persaingan bebas, dunia kerja. Lawannya ngga cuma seumuran dan yang baru lulus, tapi juga pak bapak, angkatan atas yang udah punya pengalaman kerja, dan tenaga yang kompeten dengan permintaan ngga muluk-muluk. Itu menggiurkan buat perusahaan. Mereka ngga akan salah menginvestasikan uang untuk bayar karyawan. Lah wong sudah terjamin punya pengalamannya. Nah lu freshgrad, bisa apa? Terlepas dari univ ternama sekali pun, terlebih kalau jurusan lu tidak seumum permintaan pasar di lapang. Kelar dah kelar. That's why banyak lulusan yang kerja di luar bidangnya. Produk banyak ngga ada demand.
Kemudian lu menyadari, dunia ini kejam, persaingannya sikut kanan kiri. Lulusan univ bagus, IPK diatas 3.25, empat tahun penyelesaian studi, dan sederet prestasi ngga menjamin mudah diterima kerja.
Menurut saya, penting edukasi anak SMA/SMK yang mau lanjut kuliah. Pilihan mereka, pilihan kalian itu berdampak empat tahun kemudian *kalo lulus tepat waktu.
Bisa dibilang, salah memilih jurusan yang sedikit diminta pasar berpeluang besar untuk pengangguran. Kenapa? Karena sekarang ini banyak perusahaan yang spesifik minta lulusan dari jurusan apa. Pengaruh univ ternama tidak terlalu bekerja di sini, paling paling di saringan pertama doang.
Kecuali, ambil langkah out of the box: usaha sendiri! Dunia ini intinya ya ekonomi. Penjualan produk yang bentuknya bisa barang, jasa —apapun itu. Memasukkan input sejumlah A menghasilkan Output H dengan margin keuntungan sebesar Y. Perusahaan besar juga gitu konsep dasarnya kalau kalian tahu atau pernah belajar.
Jalan satu-satunya, kalo lamaran terasa begitu sulit untuk bersaing, buka usaha sendiri. Kerjakan yang sekiranya mampu secara modal dan kemampuan. Cari teman-teman yang mau diajak partneran atau berjuang bersama. Kemudian bagi pekerjaan sesuai dengan keahlian. Kalo ditekuni, gue yakin sukses ngga harus lu kerja di perusahaan. Lebih bangga yekan hasil dari usaha sendiri?
Terlepas di awal memulai, taruh dulu gengsinya. Lupakan lulusan dari mana IPK berapa. Bagaimanapun, lu butuh duit buat nyambung hidup. Masih mau jadi parasit orang tua di umur yang ngga lagi bocah?
Believe me dude, gengsi ngga akan ngenyangin perut lu.
Karena kuliah tidak penting bila kamu kuliah hanya sebagai ajang mencari label popularitas.Kuliah tidak penting bila kamu datang kekampus tak tahu tujuannya.Kuliah tidak penting bila kamu tak paham kenapa kamu harus kuliah dijurusan itu.
Jadi dimanapun kamu kuliah, tidak masalah.Jurusan dan keseriusan dari dirimu sendiri jadi penentunya.
Friday, April 16, 2021
Cara memilih Jurusan dan Universitas
Sareh Siswo Setyo Wibowo lulusan s1 PAI dan s2 PAI
Mengajar di SD N 1 Larangan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment